Rasio emas, juga dikenal sebagai proporsi ketuhanan, adalah konsep matematika yang telah digunakan selama berabad-abad untuk menciptakan komposisi yang menarik secara visual dalam seni, arsitektur, dan desain.
Dalam fotografi, rasio emas adalah teknik komposisi populer yang dapat digunakan untuk menghasilkan gambar yang seimbang dan estetis. Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan apa itu rasio emas, cara kerjanya, dan cara penggunaannya dalam fotografi.
Berapa Rasio Emasnya?
Rasio emas adalah rasio matematis yang ditemukan di alam, seni, dan arsitektur. Dilambangkan dengan huruf Yunani phi (φ) dan memiliki nilai sekitar 1,618. Rasio emas sering dikaitkan dengan keindahan, keseimbangan, dan harmoni, dan dianggap sebagai salah satu prinsip dasar desain.
Rasio emas ditemukan dalam banyak pola alam, seperti spiral kerang laut dan pola pertumbuhan tumbuhan. Hal ini juga ditemukan di banyak karya seni dan arsitektur terkenal, seperti Parthenon di Athena dan lukisan Leonardo da Vinci.
Bagaimana Cara Kerja Rasio Emas?
Rasio emas didasarkan pada prinsip geometri yang disebut deret Fibonacci. Deret Fibonacci adalah deretan angka yang setiap angkanya merupakan penjumlahan dari dua angka sebelumnya. Urutannya dimulai dari 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, dan seterusnya.
Rasio emas diperoleh dengan membagi sebuah garis menjadi dua bagian yang tidak sama, sehingga bagian yang panjang dibagi bagian yang lebih kecil sama dengan panjang keseluruhan dibagi bagian yang lebih panjang.
Rasio ini dapat dinyatakan secara matematis sebagai:
a/b = (a+b)/a = φ
dimana a adalah bagian garis yang lebih panjang, b adalah bagian yang lebih pendek, dan φ adalah rasio emas.
Dalam fotografi, rasio emas dapat digunakan untuk menciptakan komposisi yang seimbang dan estetis. Hal ini dicapai dengan membagi bingkai menjadi tiga bagian, baik secara horizontal maupun vertikal, dan menempatkan subjek atau elemen kunci gambar pada titik perpotongan garis. Hal ini menciptakan kesan keseimbangan dan harmoni pada gambar, serta menarik perhatian pemirsa ke elemen komposisi yang paling penting.
Bagaimana Rasio Emas Dapat Digunakan dalam Fotografi?
Rasio emas dapat digunakan dalam berbagai cara dalam fotografi, termasuk:
Menyusun gambar : Dengan membagi bingkai menjadi tiga bagian dan menempatkan subjek pada titik perpotongan garis, rasio emas dapat digunakan untuk menciptakan komposisi visual yang seimbang dan menarik. Teknik ini sering digunakan dalam fotografi lanskap dan arsitektur, di mana garis-garis komposisi dapat disejajarkan dengan garis-garis alami atau buatan manusia pada subjek.
Memotong gambar : Rasio emas juga dapat digunakan saat memotong gambar dalam pasca-pemrosesan. Dengan memangkas gambar sehingga subjek atau elemen kunci diposisikan sesuai dengan rasio emas, gambar dapat dibuat lebih menarik secara visual dan seimbang.
Menggunakan spiral emas : Spiral emas adalah spiral yang didasarkan pada rasio emas dan dapat digunakan untuk membuat komposisi yang dinamis dan menarik secara visual. Spiral dibuat dengan menggambar serangkaian kotak yang sisi-sisinya sama dengan deret Fibonacci dan kemudian menghubungkan sudut-sudut kotak tersebut dengan sebuah kurva. Kurva ini membentuk spiral yang dapat digunakan untuk memandu mata pemirsa menelusuri gambar, mengarah ke subjek atau elemen kunci komposisi.
Menggunakan rasio emas dalam pencahayaan : Rasio emas juga dapat digunakan untuk menciptakan pencahayaan seimbang dalam sebuah gambar. Dengan menempatkan sumber cahaya utama pada salah satu titik perpotongan rasio emas, rasa keseimbangan dan harmoni dapat tercipta dalam pencahayaan gambar.
Rasio Emas dan Manusia Vitruvian
Sedikit melenceng dari topik utama (tapi tetap menarik), The Vitruvian Man adalah gambar terkenal karya Leonardo da Vinci yang menggambarkan proporsi ideal tubuh manusia menurut prinsip Rasio Emas.
Gambar tersebut menunjukkan seorang pria berdiri dengan tangan dan kaki terentang, dan didasarkan pada karya arsitek Romawi kuno Vitruvius, yang percaya bahwa tubuh manusia adalah model arsitektur yang sempurna.
Sketsa Manusia Vitruvian karya Da Vinci menunjukkan tubuh pria tersebut berbentuk lingkaran dan persegi, dengan pusar sebagai titik pusatnya. Lingkaran melambangkan aspek ketuhanan dan spiritual tubuh manusia, sedangkan persegi melambangkan aspek duniawi dan praktis.
Ini juga mencakup berbagai pengukuran dan rasio yang didasarkan pada Rasio Emas, seperti jarak antara ujung jari dan tinggi badan.
Rasio Emas dan Manusia Vitruvian telah digunakan dalam seni dan desain sepanjang sejarah sebagai cara untuk menciptakan komposisi yang harmonis dan estetis. Meskipun konsepnya cukup rumit, konsep tersebut juga dapat diakses oleh pemula dan dapat memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami prinsip-prinsip seni dan desain.
'Opini' 카테고리의 다른 글
10 Scam Paling Terkenal yang Pernah Menghebohkan (0) | 2024.02.12 |
---|---|
Semantic Layer Architecture: Dimana Kecerdasan Bisnis Menjadi Pemimpin (0) | 2023.06.09 |
Melindungi Data Anda di Era SSD: Ini Yang Perlu Anda Ketahui (0) | 2023.06.07 |